Impor Batubara Jepang dari Indonesia Capai 30%


Jakarta - Hingga akhir 2008 lalu, total impor batubara Jepang yang berasal dari Indonesia mencapai 30% dari kebutuhan Negeri Sakura tersebut.

Demikian dikatakan Eiichiro Makino, General Manager Business Development, Energy & Mineral Resources, Sojitz Corporation seperti yang dikutip dari release Departemen ESDM, Sabtu (6/6).


"Hingga akhir 2008, impor batubara Jepang dari Indonesia mencapai 30% dari kebutuhan negeri. Peningkatan signifikan kontribusi batubara Indonesia di Jepang mulai terjadi tahun 2003 yaitu sekitar 22%. Sejak itu setiap tahun batubara Indonesia terus meningkat perannya untuk memenuhi kebutuhan Jepang," lanjut Eiichiro.


Eiichiro menjelaskan, peningkatan ketergantungan negerinya atas batubara ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Dari tahun 2000 hingga 2002 yang lalu, Jepang hanya membutuhkan sekitar 14% batubara dari Indonesia.


Menurut Eiichiro kebutuhan batubara Jepang bakal terus meningkat. Pada periode 2009 ini Jepang diprediksikan membutuhkan batubara hingga 60 juta metrik ton. Pada tahun 2015 akan meningkat menjadi 120 juta metrik ton.


Melejitnya ketergantungan akan batubara dikarenakan meningkatnya kebutuhan batubara baik industri maupun untuk pembangkit listrik.


Sementara itu, beralihnya konsumen batubara Jepang dari China ke Indonesia diakibatkan karena selama ini pasokan dari China tidak stabil. Ditambah lagi terus meningkatnya permintaan batubara dari pasar domestik mendorong Jepang mencari sumber alternatif lainnya.

Selama 8 tahun terakhir harga batubara di pasaran dunia cenderung meningkat. Martin Bloemendal dari Energy Edge Ltd menuturkan untuk situasi dunia misalnya, produksi naik 70%, pengapalan batubara naik 60%, biaya Freight On Board (FOB) naik 30% dan thermal coal price naik 135%.


"Tidak heran harga batubara kurun waktu 2000-2008 meningkat tajam hingga 400%," papar Martin.

 

Sumber:

http://www.wartaone.com/articles/6212/1/Impor-Batubara-Jepang-dari-Indonesia-

Capai-30-/Halaman1.html

kamis, 11/6/2009, 2:57 PM