Belanda Lirik Proyek Panas Bumi di Garut

"Nilainya mencapai Rp 170 miliar."

GARUT - Sejumlah investor asal Belanda tertarik menanamkan modal mereka dalam proyek panas bumi di sejumlah kawasan di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Investasi senilai Rp 170 miliar itu setidaknya bisa menghasilkan energi 330 megawatt elektrik di kawasan Gunung Papandayan, Arinem, dan Gunung Masigit. "Investasi awal akan dikucurkan pada bulan depan," ujar Kepala Dinas Sumber Daya Alam dan Pertambangan Kabupaten Garut Widiyana kemarin.

Widiyana melanjutkan, kesepakatan itu terjalin saat Bupati Garut Aceng H.M. Firi menjadi tim delegasi Jawa Barat dalam temu bisnis di Den Haag, Belanda, 24 Mei lalu. Pertemuan yang juga diikuti Widiyana ini dihadiri 100 investor Eropa. Selain dari Garut, pertemuan dihadiri Bupati Kuningan dan Bogor.

Menurut Widiyana, pada pertemuan itu pemerintah Jawa Barat mengenalkan potensi panas bumi. Potensi energi ini akan dilelang pada 2009/2010, di antaranya panas bumi dari Gunung Papandayan sebesar 160 megawatt. "Khusus Papandayan, Belanda tertarik menanamkan Rp 170 miliar di tahap pertama," ujarnya.

Tahap berikutnya adalah investasi pada Gunung Masigit (100 megawatt) dan Gunung Arinem (70 megawatt). Lalu masih ada potensi lain yang ditawarkan, yaitu Gunung Pangrango (150 megawatt) dan Gunung Ciremai (50 megawatt).

Garut menyimpan potensi sumber energi alternatif panas bumi sebesar 1.227 megawatt elektrik (MWe). Sejauh ini hanya termanfaatkan sebesar 455 Mwe sehingga masih terdapat 772 Mwe yang belum tergarap. Kapasitas 455 Mwe dieksploitasi di Kecamatan Pasirwangi sebesar 224 Mwe dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang sebesar 200 MWe.

Menurut Bupati Garut Aceng Fikri, dalam pertemuan itu pemerintah Garut juga menawarkan sektor perkebunan yang ada di wilayah mereka. Ia diminta menyiapkan 3.000 hektare untuk perkebunan tebu rakyat. "Investasi ini juga akan dilakukan dalam waktu dekat. Bahkan investor pun mendirikan pabrik gula di Garut," ujarnya.

Setidaknya ada dua negara yang tertarik, yaitu Belgia, untuk pengembangan produksi cokelat dan tebu; serta Prancis, yang berkeinginan mengembangkan produksi akar wangi dari Garut. Bupati Aceng berharap minat investasi bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi warga, selain membuat penghasilan asli daerah meningkat. "Karena sampai saat ini, meski Garut sebagai daerah penghasil panas bumi dan perkebunan, hasilnya belum dapat dinikmati sepenuhnya," ujarnya.

Sumber:

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/06/05/Nusa/krn.20090605.167248.

id.html

jumat, 5/6/2009, 10:07 AM