Potensi Mangan di NTT, Investor Korsel Bangun Pabrik

 

 

Kupang, beritabaru.com - Potensi tambang batu Mangan di Nusa Tenggara Timur, belum dikelola secara optimal, baik dari sisi penambangan, pemurnian, pengolahan, dan pemasarannya. Sehingga tidak membawa dampak yang signifkan terhadap perubahan ekonomi masyarakat.

Untuk menjawab tantangan tersebut, konsorsium yang merupakan gabungan dari JSK International Co.Ltd dan PT AGB Mining, akan membangun bisnis terpadu di Kawasan Industri Bolok, Kupang.

Presiden Direktur JSK International Co.Ltd, Cho Keum Hee mengatakan, wilayah NTT memiliki potensi tambang mangan yang besar.

"Namun belum digarap secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini, karena sistem pengolahannya masih dilakukan secara tradisional," katanya di Kupang, Senin (13/4).

Ia menambahkan, pihaknya melihat potensi mangan di kepulauan NTT melimpah, sehingga mendorong perusahaan untuk berinvestasi di daerah ini.

"Dengan total investasi seluruhnya diperkirakan mencapai Rp650 miliar," imbuh dia.

Jika investasi ini sukses, lanjut dia, pihaknya akan mengundang lebih banyak lagi investor dari Korsel, untuk menanamkan modalnya di NTT.

"Sebab, masih banyak potensi perikanan dan rumput laut yang belum digarap secara maksimal," jelasnya.

Menurut Cho Keum, konsorsium ini tidak mau mengejar keuntungan semata, tetapi juga berupaya untuk membangun NTT, seperti infrastruktur yang masih minim di daerah ini.

Sedangkan, sistem bagi hasil dengan pemerintah NTT, dia memaparkan, terutama meningkatkan pendapatan daerahnya dan memberdayakan masyarakat di sekitarnya untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Itu sebabnya, ia berjanji dalam waktu dekat, setelah penandatanganan MoU dengan Gubernur NTT, pihaknya akan menindaklanjuti dengan persetujuan kerja sama agar rencana investasi tersebut segera direalisasikan.

Menurut rencana, konsorsium tersebut akan mulai membangun stockpile dan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelting furnance) atau tungku perapian berkapasitas 5.000 ton per bulan.

Selain itu, akan dibangun pula pabrik pembersihan dan pemulihan size di beberapa kabupaten di NTT, untuk mendukung suplai bahan baku mangan dengan kapasitas masing-masing 1.000 ton per bulan.

Sementara itu, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya menghimbau, agar kepedulian investor terhadap masyarakat di sekitarnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup mereka sangat penting.

Ia juga menilai konsorsium itu sangat serius menggarap penambangan mangan di NTT dengan menanamkan modalnya sebesar Rp2,4 miliar, sebagai langkah awal menuju investasi yang sesungguhnya.

"Apalah gunanya kita mendirikan industri tambang sementara masyarakat di sekitar kawasan industri hidupnya tetap menderita," katanya. (*)

Sumber:

http://www.beritabaru.com/special.php?id=11171

jumat, 8/5/2009, 10:39 AM