Tiga Kontrak CBM Diteken

INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah menandatangani tiga kontrak gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) dengan komitmen investasi selama tiga tahun pertama sebesar US$ 23,4 juta.

Pendandatanganan disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan 12 kontrak blok migas dan lima perjanjian jual beli gas saat penyelenggaraan konvensi Indonesia Petroleum Association (IPA) di Jakarta, Selasa (5/5).

 

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, ketiga kontrak CBM tersebut adalah Sangatta II dengan konsorsium Pertamina Hulu Energi Metana Kalimantan B-PT Visimultiartha, Tabulako dengan PT Artha Widya Persada, dan Ogan Komering dengan PT Ogan Interior Gas.

Komitmen investasi selama tiga tahun pertama kegiatan eksplorasi ketiga blok CBM tersebut adalah sebesar US$ 23,412 juta dengan perincian Sangatta US$ 9,536 juta, Tabulako US$ 6,827 juta, dan Ogan Komering US$ 7,05 juta.

Pemerintah juga mendapat penerimaan langsung berupa bonus tanda tangan senilai US$ 3,5 juta yang terdiri dari Sangatta US$ 1,5 juta, Tabulako dan Ogan masing-masing satu juta dolar.

Saat ini, terdapat tujuh kontrak kerja sama (KKS) pengembangan CBM.

Ketujuh kontrak tersebut adalah Blok Sekayu, Sumsel dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) adalah konsorsium PT Medco CBM Sekayu dan South Sumatra Energy Inc yang ditandatangani pada 27 Mei 2008. Blok Sekayu tersebut merupakan kontrak CBM pertama yang ditandatangani.

Selanjutnya, dua blok yakni Blok Bentian Besar, Kaltim dengan KKKS PT Ridlatama Mining Utama, dan Blok Indragiri Hulu, Riau dengan PT Samantaka Mineral Prima yang ditandatangani kontranya pada 26 Juni 2008.

Sedang, empat blok CBM lainnya ditandatangani pada 13 Nopember 2008. Keempat blok itu adalah Blok Barito Banjar 1 dengan PT Indobararambai Gas Methan, Blok Barito Banjar 2 dengan PT Barito Basin Gas, Blok Sangatta dengan Konsorisum PT Pertamina Hulu Energi Metana Kalimantan A Sangatta West CBM Inc dan Blok Kutai dengan Konsorsium Kutai West CBM Inc Newton Energy Capital Liimited.

Pemerintah menargetkan produksi pertama CBM dapat mulai dilakukan tahun 2011. Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan penandatanganan 14 blok CBM tahun ini.

Indonesia memiliki sumber daya CBM cukup besar yakni mencapai 453 triliun kaki kubik (TCF) yang sebagian besar berada di Sumatera dan Kalimantan.

CBM merupakan gas bumi yang terperangkap di dalam batubara. Melalui proses pengeboran tertentu, CBM diambil tanpa mengurangi deposit batubaranya. [*/cms]

Sumber:

http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2009/05/05/104509/tiga-kontrak-cbm-diteken/

kamis, 7/5/2009, 9:50 AM